Sumber: Haibunda
No Viral, No Justice: Influencer Ferry Irwandi Menggalang Dana Bantuan Bencana Sumatera, Menuai Pro-Kontra
Jakarta, Kunci Hukum – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera, mencakup Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, pada akhir tahun 2025 memicu krisis kemanusiaan yang membutuhkan respons darurat yang masif. Kondisi di lapangan dilaporkan sangat berat, dengan banyak area mengalami kelumpuhan total, seperti yang dicatat di Aceh Tamiang, Tapanuli Tengah hingga wilayah di Sumatera Barat. Situasi ini menyoroti kesenjangan antara kebutuhan bantuan mendesak dan kecepatan respons logistik tradisional pemerintah daerah, yang dinilai kewalahan dalam menghadapi skala kerusakan yang luas.
Di tengah kebutuhan yang mendesak, konten kreator dan aktivis Ferry Irwandi, yang juga terlibat sebagai founder dari platform Malaka Project meluncurkan kampanye penggalangan dana melalui siaran langsung dan platform crowdfunding Kitabisa.com. Aksi ini menjadi studi kasus monumental mengenai kemampuan figur non-tradisional untuk memobilisasi sumber daya secara instan.
#WargaBantuWarga
Dalam capaian yang luar biasa, total donasi yang berhasil dihimpun Ferry Irwandi menembus angka Rp 10,3 Miliar dalam waktu 24 jam. Keberhasilan penggalangan dana tercepat ini menggarisbawahi kekuatan sosial yang dapat digerakkan melalui media digital. Namun, akumulasi dana publik sebesar ini di tangan individu, bukan instansi maupun lembaga pemerintah menuai apresiasi hingga kritik dari berbagai pihak.
Foto: Capaian hasil penggalangan dana oleh Ferry Irwandi
Sumber: YouTube Tribun Jateng
Keberhasilan mengumpulkan dana Rp 10,3 Miliar menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap Ferry Irwandi dan model donasi digital yang ia gunakan. Kecepatan respons ini juga diikuti oleh beberapa figur publik lainnya yang juga telah lebih dahulu melakukan hal serupa, seperti Rachel Vennya (Rp 1,3 Miliar) dan Praz Teguh (Rp 5,2 Miliar).
Foto: Capaian hasil penggalangan dana oleh Rachel Vennya
Sumber: Website kitabisa.com
Meskipun penggalangan dana yang dilakukan oleh Ferry Irwandi cenderung kritis terhadap respons negara, dalam praktiknya penyaluran bantuan Rp 10,3 Miliar tersebut sangat terbantu pada infrastruktur resmi, terutama di wilayah yang terisolasi seperti Langkat di Provinsi Sumatera Utara dan Aceh Tamiang di Provinsi Aceh.
Foto: Capaian hasil penggalangan dana oleh Praz Teguh
Sumber: Website kitabisa.com
Kontra Pandangan
Tindakan penggalangan dana sedemikian rupa tidak selalu menuai apresiasi. Murmahudi, Direktur Nusantara Parameter Index (NPI), mengkritik tajam pernyataan konten kreator Ferry Irwandi mengenai situasi bencana di Sumatera.
Pernyataan Ferry mengenai dugaan pemerkosaan di lokasi bencana dan narasi bahwa negara tidak hadir dinilai berbahaya, tidak berdasar, dan provokatif, berpotensi menimbulkan kepanikan publik. Murmahudi menekankan bahwa bencana harus ditanggapi dengan empati, kehati-hatian, dan tanggung jawab moral.
Foto: Direktur Nusantara Parameter Index (NPI) Murmahudi.
Sumber: RMOL.ID
“Pernyataan Ferry Irwandi sangat tidak etis dan berbahaya. Mengangkat isu dugaan pemerkosaan tanpa data yang jelas, lalu disebarkan ke publik dalam kondisi psikologis masyarakat yang sedang terpukul akibat bencana, itu bisa menimbulkan trauma baru dan keresahan sosial,” ujar Murmahudi kepada media RMOL.
“Jika ada dugaan tindak pidana, salurannya adalah aparat penegak hukum, bukan konten media sosial. Ini menyangkut martabat korban, ketertiban umum, dan stabilitas sosial di daerah terdampak. Kita bisa berbeda pandangan, tapi jangan menutup mata terhadap fakta bahwa negara melalui BNPB, TNI, Polri, pemerintah daerah, relawan, dan berbagai elemen lainnya sudah bekerja di lapangan. Kritik boleh, tapi harus berbasis data, bukan asumsi yang digiring ke arah politisasi,” tambahnya.
Pakar Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Syurya Muhammad Nur, menilai konten kreator Ferry Irwandi melanggar etika komunikasi publik karena menyebarkan narasi kasus horor/pelecehan seksual di lokasi bencana alam Sumatera.
Foto: Pakar Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Indonesia, Syurya Muhammad Nur
Sumber: Berita Satu
“Penyampaian isu pelecehan seksual di lokasi bencana yang disebarkan lewat konten oleh Ferry ini tanpa verifikasi memadai dan berpotensi melukai psikologis korban”, kata Syurya dalam keterangan kepada wartawan Berita Satu.
“Peran kemanusiaan harus berdiri di atas nilai empati, gotong royong, dan kejujuran. Jangan membawa-bawa unsur politik dalam situasi yang seharusnya mengedepankan solidaritas. Jika terus dibiarkan, ini bisa merusak kepercayaan publik dan memperkeruh kondisi psikologis korban,” pungkasnya.
Menepis Desas-desus
Menjawab spekulasi yang berbeda, Ferry Irwandi melakukan klarifikasi serta penjelasan melalui akun Instagram @irwandiferry.
Foto: Klarifikasi dari Ferry Irwandi
Sumber: akun Instagram @irwandiferry
Selain itu, Ferry Irwandi sendiri secara terbuka mengakui penyaluran bantuan tidak terlepas dengan sinergi operasional bersama lembaga pemerintah, menepis narasi bahwa ia bekerja sendirian tanpa bantuan institusi.
Foto: Ferry Irwandi saat diwawancarai wartawan saat tiba di Bandara Kualanamu Deli Serdang, Kamis (4/12/2025)
Sumber: Dokumentasi Polda Sumut & Kompas.com
“Kemarin sempat kesulitan karena traffic penerbangan, namun kami mendapat bantuan dari Dit Polairud Polri untuk membawa 2,6 ton logistik, itu sangat membantu sekali,” ujar Ferry kepada wartawan Media Kompas.com di Bandara Kualanamu Deli Serdang.
“Polri siap membantu dan berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat, lembaga sosial, relawan serta pihak swasta yang ingin menyalurkan bantuan. Kami pastikan akses pengiriman bantuan dapat berjalan aman dan tepat sasaran,” tambah Ferry.
Polri juga mengonfirmasi bantuan pendistribusian logistik bersama tim Ferry Irwandi. Sinergi operasional di lapangan ini membuktikan bahwa respons bencana yang efektif adalah ekosistem, di mana influencer berfungsi sebagai fundraiser super cepat yang mampu menggerakkan massa melalui media sosial, sementara negara tetap menjadi backbone logistik dan keamanan yang esensial.
"Kami berterima kasih kepada masyarakat dan relawan, di antaranya Bang Ferry Irwandi dan Bang Jovial Da Lopez, atas kontribusinya terhadap bencana alam di Aceh, Sumut, dan Sumbar," terang Dedi pada media Detik News. "Fokus kami adalah kecepatan, ketepatan, dan memastikan seluruh bantuan tersalurkan tanpa hambatan. Polri hadir untuk memberikan perlindungan dan dukungan maksimal bagi warga yang terdampak," tambahnya.
Penulis: Almerdo Agsa Soroinama Hia
Editor : I Gusti Ayu Agung Erlina Putri Astana
Baca Artikel Menarik Lainnya!
Jangan Keliru! Ini Perbedaan Wanprestasi dan Perbu...
15 September 2025
Waktu Baca: 5 menit
Baca Selengkapnya →
Aceh Minta Bantuan Asing dan PBB Untuk Bencana: Pe...
16 December 2025
Waktu Baca: 3 menit
Baca Selengkapnya →
Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut Memanas, Prabowo Siap...
15 June 2025
Waktu Baca: 2 menit
Baca Selengkapnya →