Sumber: SINDOnews.com
Bocor 3 Tahun dan Diabaikan, Tanggul Kritis Muara Baru Akhirnya Ditambal di Tengah Kepungan Rob
Jakarta, Kunci Hukum - Di tengah kekhawatiran atas puncak banjir pesisir (rob) yang menghantam pesisir utara Jakarta, Pemerintah Provinsi Jakarta memberikan kabar menenangkan. Tanggul laut di wilayah Muara Baru, Penjaringan, yang sebelumnya dilaporkan bocor dan menimbulkan kegelisahan warga, telah selesai diperbaiki. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa infrastruktur penting tersebut kini tidak lagi bocor dan situasi di sekitar lokasi mulai pulih normal. Meski satu titik kritis telah diatasi, peringatan waspada terhadap ancaman rob yang lebih luas di sepanjang pesisir utara Jakarta masih berlaku, sehingga memerlukan kesiapsiagaan terus-menerus dari masyarakat dan pihak berwenang.
Masalah tanggul di Muara Baru pertama kali menonjol ke permukaan publik melalui aduan warga yang merasa pengaduan mereka selama ini tidak mendapat tanggapan serius. Dewi Nawati, salah seorang penduduk, menyampaikan bahwa kebocoran pada tanggul itu telah menjadi persoalan berulang selama tiga tahun belakangan. Seperti yang dilaporkan oleh kompas.tv, ia menyatakan, "Kalau untuk tanggul bocor ini sudah 3 tahun ke belakang itu udah sering bocor. Cuma kita kadang lapor ke RW nih... Cuma ya nggak ada tanggapan." Aduan yang akhirnya menyebar luas ini mendorong tanggapan cepat dari pemerintah.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Kasudin SDA) Jakarta Utara, Heria Suwandi, sebelumnya telah menjelaskan bahwa usia tanggul yang sudah tua merupakan salah satu faktor utama kerapuhannya. Ia menunjukkan penyebab teknis kebocoran terjadi pada celah sheet pile (dinding penahan) karena gabungan tekanan air laut yang tinggi, korosi beton akibat paparan zat klorida, serta diperburuk oleh fenomena pemanasan global dan penurunan permukaan tanah (land subsidence). Sudin SDA pun segera melaksanakan penanganan darurat dengan menambal bagian yang bocor menggunakan karung pasir dan beton.
Sekarang, penanganan itu telah selesai. Menegaskan hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memberikan pernyataan tegas bahwa masalah kebocoran telah teratasi. Dikutip dari kumparan.com, Pramono menyatakan, "Udah [diperbaiki], udah nggak ada lagi [yang bocor]," saat ditemui di Indonesia Arena GBK pada Sabtu (6/12). Ia menambahkan bahwa banjir rob yang sempat melanda wilayah itu juga telah berhasil diatasi. "Sejak tadi pagi jam 09.30 WIB adalah puncak tertinggi banjir rob. Dan setelah itu turun dan sekarang udah hampir normal semuanya," jelasnya.
Meskipun penanganan cepat di Muara Baru telah memberikan kelegaan, ancaman hidrometeorologi yang lebih besar masih mengancam. Peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tetap menjadi perhatian utama. Sebagaimana dilansir oleh metrotvnews.com, potensi banjir rob di pesisir utara Jakarta diperkirakan terjadi pada 1 hingga 10 Desember 2025. Fenomena ini dipicu oleh "pasang maksimum air laut bersamaan dengan fenomena fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon)."
Secara lebih mendalam, news.detik.com menyampaikan bahwa puncak bahaya banjir rob diperkirakan terjadi antara tanggal 4 hingga 6 Desember, dengan titik tertinggi pada 5 Desember pukul 09.00 WIB. Daerah-daerah yang termasuk dalam kategori siaga meliputi kawasan pesisir yang luas, mulai dari Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, hingga Marunda, Cilincing, dan Kepulauan Seribu. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan di satu lokasi tidak langsung menghilangkan ancaman di daerah pesisir lainnya.
Oleh sebab itu, anjuran kewaspadaan dari BPBD Jakarta tetap sangat penting. Warga, terutama yang bermukim di kawasan pesisir, diingatkan untuk terus mengawasi perkembangan cuaca dan kondisi air laut, menghindari kegiatan di tempat berbahaya saat pasang naik, serta memastikan sistem drainase sekitar beroperasi dengan baik. Saluran informasi resmi seperti situs pantaubanjir.jakarta.go.id, aplikasi JAKI, dan layanan darurat Jakarta Siaga 112 tetap disiapkan untuk pelaporan dan update informasi.
Tanggapan segera Pemerintah Provinsi Jakarta dalam memperbaiki tanggul Muara Baru mencerminkan komitmen tinggi dalam mengelola infrastruktur penting. Akan tetapi, kejadian ini juga berfungsi sebagai peringatan jelas mengenai kerawanan pesisir Jakarta terhadap akibat perubahan iklim dan penurunan permukaan tanah. Sementara itu, solusi jangka lama berupa penguatan struktur tanggul secara tetap masih dalam tahap perencanaan untuk tahun 2026-2027, kerja sama antara pemerintah yang tanggap dan masyarakat yang siaga menjadi dasar utama dalam menghadapi bahaya alam yang tidak terduga serta memastikan keamanan bersama.
Penulis: Tasya Khoerunnisa Himawan
Editor : Kayla Stefani Magdalena Tobing
Baca Artikel Menarik Lainnya!
Ingin Jadi Advokat Profesional? Ini 6 Langkah Krus...
29 May 2025
Waktu Baca: 4 menit
Baca Selengkapnya →
Wajib Tahu: Ini Perbedaan Badan Usaha Berbadan Huk...
19 July 2025
Waktu Baca: 4 menit
Baca Selengkapnya →