A. Identitas Buku

Judul buku        : 48 Laws of Power (Terjemahan Bahasa Indonesia)

Pengarang         : Robert Greene

Penerbit             : Renebook

Tahun Terbit     : Juni 2024

Jumlah Halaman  : 274 halaman

Nomor ISBN    : 978-623-6083-85-7


B. Sinopsis

Buku 48 Laws of Power adalah karya Robert Greene yang membahas tentang bagaimana kekuasaan bekerja dalam kehidupan nyata, serta bagaimana seseorang bisa meraihnya, mempertahankannya, dan menggunakannya secara strategis. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Nadya Andwiani dan telah menjadi salah satu bacaan penting dalam kategori pengembangan diri, kepemimpinan, dan strategi sosial.


Dalam buku ini, Greene menyusun 48 hukum atau prinsip kekuasaan yang bersumber dari berbagai kisah nyata tokoh-tokoh berpengaruh sepanjang sejarah. Mulai dari kaisar Tiongkok, raja-raja Eropa, jenderal perang, hingga tokoh modern seperti Henry Kissinger dan Steve Jobs. Beberapa hukum yang paling dikenal antara lain: “Jangan Pernah Mengesampingkan Atasan”, “Sembunyikan Niat Anda”, “Gunakan Daya Tarik untuk Mengontrol Orang Lain”, dan “Jangan Tampil Terlalu Sempurna”. Hukum-hukum ini tidak hanya berlaku dalam politik atau pemerintahan, tetapi juga dalam dunia kerja, bisnis, organisasi, bahkan kehidupan sosial sehari-hari. 


Meski banyak hukum di buku ini terdengar manipulatif, buku ini tidak mengajarkan pembacanya untuk menjadi licik. Sebaliknya, Greene justru menyadarkan pembaca bahwa dunia nyata penuh dengan dinamika kekuasaan yang sering tidak terlihat, dan kita perlu memahaminya agar bisa melindungi diri, membuat keputusan yang lebih cerdas, dan tidak mudah dimanfaatkan oleh orang lain.


48 Laws of Power cocok dibaca oleh siapa saja yang ingin meningkatkan kecerdasan sosial, berpikir lebih strategis, dan memperkuat posisi diri dalam lingkungan yang kompetitif. Buku ini adalah panduan untuk mengenali permainan kekuasaan bukan untuk menindas, tetapi agar tidak tertindas.


C. Kelebihan dan Kekurangan Buku

Salah satu kelebihan buku 48 Laws of Power adalah isi bukunya yang sangat padat dengan informasi berharga. Robert Greene berhasil mengumpulkan dan menganalisis banyak sekali peristiwa sejarah untuk menjelaskan bagaimana kekuasaan bekerja. Ia juga mampu menyampaikan pesan-pesannya dengan gaya bahasa yang tajam namun menarik, sehingga pembaca tidak mudah bosan. Buku ini tidak hanya berisi teori, tapi juga contoh nyata dari orang-orang terkenal, seperti raja, jenderal perang, pemimpin politik, hingga tokoh modern seperti Napoleon, Steve Jobs, dan Henry Kissinger.


Setiap hukum atau prinsip kekuasaan dijelaskan dengan rapi. Greene menyampaikan pesannya dengan bahasa yang tegas dan penuh gaya, tapi tetap menarik untuk dibaca. Setiap satu Bab dijelaskan satu hukum yang  disampaikan secara sistematis dimulai dari pernyataan hukum, kutipan dari pemikir besar atau tokoh sejarah, dilanjutkan dengan ilustrasi nyata dari kehidupan, serta dijelaskan aplikasinya di masa kini. Ada pula bagian “reversal” di akhir setiap hukum, yang menjelaskan kapan hukum tersebut tidak relevan atau perlu diterapkan secara berbeda tergantung konteks. 


Bagi pembaca yang suka belajar dari kisah sejarah dan suka berpikir strategis, buku ini bisa terasa sangat memikat. Contohnya, dalam satu hukum dijelaskan bagaimana pentingnya tidak membuat atasan merasa tersaingi, karena bisa berakibat buruk. Di hukum lain, kita diajak untuk tidak menunjukkan semua rencana atau niat kepada orang lain. Semua hukum ini terasa relevan dan bisa diterapkan dalam dunia kerja, organisasi, bahkan pergaulan sehari-hari.


Namun, buku ini juga tidak lepas dari kekurangan. Beberapa hukum yang dibahas bisa terdengar cukup “keras” atau manipulatif. Misalnya, ada hukum yang menyarankan untuk memanfaatkan kelemahan orang lain, berpura-pura lemah, atau menyembunyikan niat agar bisa mengendalikan situasi. Hal ini bisa membuat pembaca merasa bahwa buku ini mengajarkan cara-cara yang licik demi mendapatkan kekuasaan. Bagi orang yang menjunjung tinggi kejujuran dan nilai moral, beberapa bagian buku ini mungkin terasa bertentangan. Karena itu, isi buku ini sebaiknya tidak diterima mentah-mentah, tapi dibaca dengan bijak dan dipilih mana yang sesuai dengan nilai dan situasi kita masing-masing.


Kekurangan lain adalah jumlah hukumnya yang cukup banyak, yakni sebanyak 48 hukum.  Karena setiap hukum punya penjelasan panjang dan mendalam, membaca buku ini sekaligus bisa terasa melelahkan. Lebih baik jika buku ini dibaca perlahan-lahan, satu hukum demi satu hukum, agar lebih mudah dipahami dan direnungkan. Selain itu, karena banyak kisah dalam buku ini diambil dari sejarah luar negeri, beberapa nama tokoh atau istilah mungkin terdengar asing dan agak sulit dimengerti jika pembaca tidak terbiasa dengan sejarah. Tapi justru di sinilah kita bisa sekaligus menambah pengetahuan baru.


Secara keseluruhan, 48 Laws of Power adalah buku yang sangat menarik, berani, dan penuh wawasan. Walaupun tidak semua hukumnya cocok untuk semua orang, buku ini tetap bisa membantu pembaca agar lebih peka, cerdas, dan tidak mudah dimanfaatkan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. 


D. Penilaian Penulis 

Bagi pembaca, 48 Laws of Power adalah buku yang membuka mata tentang bagaimana kekuasaan sebenarnya bekerja di dunia nyata. Buku ini bukan untuk membenarkan manipulasi atau siasat jahat, tetapi justru membantu pembaca menyadari bahwa dalam dunia yang kompetitif, sering kali ada strategi tersembunyi yang harus dikenali agar kita tidak dirugikan. Buku ini sangat relevan dibaca oleh orang-orang yang hidup di lingkungan sosial atau profesional yang dinamis dan penuh persaingan, seperti di dunia kerja, bisnis, organisasi, bahkan politik kampus. Dengan membaca buku ini, pembaca akan lebih peka terhadap tanda-tanda orang yang mungkin ingin mengambil keuntungan, dan lebih bijak dalam mengambil keputusan sosial.


Isi buku sangat relevan bagi siapa pun yang berada di lingkungan sosial atau profesional yang kompetitif, seperti di dunia kerja, organisasi, bisnis, bahkan lingkungan akademik. Setiap hukum yang disampaikan mengandung pelajaran penting yang bisa membantu pembaca lebih waspada terhadap tindakan atau maksud tersembunyi orang lain. Dengan memahami prinsip-prinsip dalam buku ini, seseorang dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan dan bersikap, baik dalam posisi sebagai pemimpin maupun anggota biasa.


Kekuatan utama dari buku ini adalah kejujurannya dalam menggambarkan dunia yang keras. Robert Greene tidak mencoba menutupi fakta bahwa kekuasaan bisa digunakan secara baik atau buruk. Ia hanya memberi alat dan wawasan, dan bagaimana kita menggunakannya tergantung pada hati nurani masing-masing. Buku ini mengajarkan agar kita jangan terlalu polos atau naif dalam berhubungan dengan orang lain, karena dalam banyak kasus, kebaikan hati saja tidak cukup untuk bertahan di dunia nya.


E. Kesimpulan dan Rekomendasi

Secara keseluruhan, 48 Laws of Power adalah buku yang sangat layak dibaca, terutama bagi orang-orang yang ingin sukses di dunia yang penuh tantangan dan persaingan. Buku ini membantu pembaca memahami dinamika kekuasaan, mengenali permainan sosial yang sering terjadi di sekitar kita, dan belajar bagaimana cara menyikapinya secara strategis. Namun, penting juga bagi pembaca untuk menyaring isinya dengan bijak. Tidak semua hukum dalam buku ini cocok diterapkan di semua situasi. Beberapa hukum bisa berguna untuk bertahan, namun sebagian lainnya harus dipertimbangkan dari sisi etika dan nilai pribadi.


Penulis sangat merekomendasikan buku ini kepada pembaca dewasa, mahasiswa, pebisnis, politisi muda, pemimpin organisasi, atau siapa saja yang ingin membangun pengaruh dan tidak ingin menjadi korban dari permainan kekuasaan orang lain.


Penulis: Loren Kristin Hia