Jakarta - Dunia maya diramaikan dengan kabar Timnas Indonesia yang mendapatkan hadiah jam tangan mewah bermerek Rolex dari Presiden Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan pada Jumat, 6 Juni 2025. Hadiah mewah ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kemenangan 1-0 atas China dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis, 5 Juni 2025.


Hal ini turut menuai berbagai reaksi dari warganet. Komika sekaligus sineas, Ernest Prakasa sempat melontarkan kritikannya melalui laman sosial media X. Dikutip dari laman Tempo, dalam kritikannya Ernest menuliskan, “Turut senang untuk para pemain yang sudah berjuang. Tapi sebagai warga negara, sepertinya wajar kalo gw bingung, katangan lagi penghematan, terus ini pake anggaran apa?” Ia menegaskan komentar tersebut disampaikan sebagai warga negara, bukan tokoh publik.


Mantan atlet wushu nasional, Lindswell Kwok, turut menyampaikan kritikannya terhadap perlakuan tidak adil pemerintah terhadap cabang olahraga selain sepak bola. Dalam unggahan Instagramnya pada Minggu, 8 Juni 2025, ia mempertanyakan keadilan dalam fasilitasi atlet oleh pemerintah.


“Tentu bangga dengan prestasi sejawat. Tapi sudah adil belum pemerintah dalam memfasilitasi atletnya?” Tulisnya dalam akun @lindswell_k. Ia mengungkapkan bahwa sejumlah atlet junior wushu yang dipersiapkan untuk Youth Olympic Games 2026 dipulangkan secara mendadak oleh Kemenpora setelah menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) selama delapan bulan dan meninggalkan sekolah demi latihan intensif.


Lindswell mengkritik keras kebijakan pemerintah yang memulangkan atlet wushu junior secara mendadak hanya melalui panggilan Zoom dengan alasan efisiensi. “Mereka masih anak-anak. Tentu bangga dan banyak manfaat yang sudah mereka dapat dalam delapan bulan masa pelatnas. Tapi lantas apa boleh dipulangkan via Zoom di minggu yang sama dengan alasan efisiensi?” tulisnya di Instagram.


Lindswell menyoroti ketimpangan anggaran olahraga nasional yang sangat timpang, dimana sepak bola mendapat hampir Rp200 miliar, sementara cabang olahraga lain hanya mendapat Rp10-30 miliar. Menurutnya, perlakuan istimewa terhadap sepak bola mencerminkan ketidakadilan dalam kebijakan pembinaan atlet di Indonesia. Kritik ini bukan ditujukan kepada para atlet sepak bola, melainkan kepada pemerintah sebagai pengelola anggaran dan fasilitas olahraga nasional.


Kisruh terkait hadiah jam tangan mewah tersebut lantas ditanggapi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi. Prasetyo menyebut pemerintah tak membeda-bedakan perlakuan terhadap atlet di Tanah Air. Ia menyatakan bahwa pemerintah memberikan perhatian yang setara terhadap para atlet. 


Dikutip dari laman rri.co.id, Prasetyo mengungkapkan pemberian jam tangan Rolex untuk pemain Timnas Sepak Bola Indonesia berasal dari dana pribadi Prabowo. “Saya pastikan itu pakai uang pribadi beliau,” ungkap Prasetyo. Ia menegaskan bahwa pembelian jam tangan mewah Rolex yang diberikan Prabowo kepada pemain Timnas Indonesia tidak menggunakan anggaran negara. “Enggak ada (pakai uang negara),” jelasnya.


Prasetyo enggan merinci total biaya pembelian hadiah tersebut. Ia menekankan bahwa yang terpenting adalah semangat positif dan dukungan moral bagi Timnas Indonesia. “Jangan dicaci jika bermain jelek karena itu bagian dari perjuangan kita,” ujarnya.



Penulis : Fanny Mertyana

Editor : Windi Judithia